Memori Daun Pisang
Saksikanlah…
Saksikan olehmu wahai sang hujan
Aku yang telah jatuh
Dilanda… asmara…
Kenangan malam minggu waktu jalan jalan
Berdua jalan kaki saat turun hujan
Basah baju kita basah hati kita
Mesranya berpayung daun pisang
Kusungguh merasakan mesra malam itu
Walau basah bajuku rela aku rela
Betapa mulia hatimu oh dinda
Demi kekasihmu rela berkorban
Siapa tahu nanti tuhan memberkati
Daun pisang menjadi payung sutera
Kenangan malam minggu waktu jalan jalan
Lai lai lai lai lai lai lai
lai lai lai lai lai lai
Lai lai lai lai lai lai
lai lai lai lai lai lai…
Putihnya si air susu seputih cintaku
Dan akan ku tuang ke dalam gelas asmara
Lai lai lai lai lai lai
lai lai lai lai lai lai…
Tulusnya cinta ku ini bukan emas sepuhan
Tak akan ku lari dari abang seorang
Berjanji… berjanji… berjanji kita
Saling setia..
Kenangan malam minggu waktu jalan jalan
Berdua jalan kaki saat turun hujan
Memori daun pisang takkan terlupakan
Memori daun pisang menjadi kenangan
Yang Tersayang
Yang kau sangat ku cinta
yang kau paling ku sayang
hidup matiku aku serahkan
hanya untukmu sayang
cuma kamu.....
cuma kamu dihatiku
dunia ini sepi kurasa
tanpa dirimu ada disisiku
yang kucinta padamu
yang kusayang padamu
engkau dan aku telah menyatu
satu jiwa dalam cinta
andaikan matahari terbit dari barat
tak akan goyah cinta aku kepadamu
apa pun yang terjadi aku tak peduli
relaku mati demi dirimu kasih
aku tetap milikmu
tuhan restuilah cinta
kami berdua sampai nanti
ke taman syurga
yang kucinta padamu
yang kusayang padamu
engkau dan aku telah menyatu
satu jiwa dalam cinta
andaikan matahari terbit dari barat
tak akan goyah cinta aku kepadamu
apa pun yang terjadi aku tak peduli
relaku mati demi dirimu kasih
aku tetap milikmu
tuhan restuilah cinta
kami berdua sampai nanti
ke taman syurga
yang kucinta padamu
yang kusayang padamu
engkau dan aku telah menyatu
satu jiwa dalam cinta
engkau dan aku telah menyatu
satu jiwa dalam cinta