menu-iconlogo
huatong
huatong
al-zabran-degaga-cover-image

Degaga

Al Zabranhuatong
gems4jonhuatong
Lyrics
Recordings
Ooh dorang pandang enteng

Kacang-kacang saja mo

Sembunyi di balik benteng

Ohh cuma brani gangbeng

Tiga orang bencong oh

Harga diri dapa banting

Skill ta degaga ee

Skill ta degaga ee

Skill ta degaga ee

Skill ta degaga ee

Skill ta degaga ee

Skill ta degaga ee

Skill ta degaga ee

Skill ta degaga ee

Bawa daftar kematian lewat samping bencong

Stor dong pu nyawa jadi berita dalam my song

Sebut sa pu nama hati-hati pake moncong

Itu vers pertama bilang anjing tapi gonggong

Pambodo su jadi bintang

Lirik maki-maki tapi harap jadi bintang

Tak bisa sendiri melewati halang rintang

Kam tiga gabung jurus mandafaking zabran tantang

Katanya lirikal makian kok jadi bekal

Metafor yang ko berikan sa cuma hitung sejengkal

Lirikmu ku penggal lirikku buat jatuh mental

Karanya otakmu cair seketika jadi kental

Ko trahitung sa? karna memang sa tak terhingga

Kam pu warna merah sa ubah menjadi jingga

Ko bilang tua-tua ambisi tuk naik tangga?

Ko terlalu tua untuk jadi anak tangga

Kacang dua kelinci tidak tau datang dari mana

Satu coba singgung tapi satu mulai sebut nama

Rencana mo famous tapi masi pake cara lama

Dari cara menyanyi saja kentara tong tarasama

Kau! dengar ini baik sa kasi tau

Liriku tidak tembak pecundang seperti kau

Kalau ada rasa iri ya pantau

Sa pu lagu-lagu dan silahkan bilang wow

Cupapi munyanyo nimbole baku sedu al kase anyo

Batiru kita pe logat for baveto

Dodoeh sapa pe anak face like pendo

Kalo cuma baku maki for baterek manjo!

Kyapa ngana mo singgung apanakana injo

Sapa ngana kita nyakenal sorry ba sombong

Sebut-sebut ta pe nama we kapala tombong (Keode ngana!)

Ooh dorang pandang enteng

Kacang-kacang saja mo

Sembunyi di balik benteng

Ohh cuma brani gangbeng

Tiga orang bencong oh

Harga diri dapa banting

Anggkuh karna beda usia anggap ku bocah jenaka

Kehadiranku kini jadi mala petaka

Kau bukan orang tuaku berstigma ku durhaka

Merasa berkuasa maka siapkan ku neraka

Ku tumbuh laksana pohon kurma beratapkan batu

Berpondasi kuat, berbuah manis tak satu

Buta cara pandang padahal dirimu di awal waktu

Senjata makan tuan kini baret mu telah jatuh

Kalah dalam perang tertidur saat terang

Berupaya namun payah kurang lihai di pedang

Ceritakan aku seperti macam cerita malinkundang

Iri hari bak lautan tapi ingin di pandang

Bicara pena dan kertas tetapi handphone menyala

Sifat musailamah al kazab tumbuh dalam kepala kebenaran pasti menang bermuka dua kan kalah

Semua akan terjawab kelak bunyi sangkakala

Ubalah cara pandanganmu terhadapku kini hanyalah masalah waktu

Dirimu beruntung karena pijakan kaki sebelum aku

Dengki menjadi kedudukan dan sandaran seperti bangku

Raja telah di permalukan karena kau tak punya ratu

Mencoba ciptakan api dari pagi kemalam

Gila akan kehormatan tapi tak beri salam

Percuma nyalakan api dan ku berada di dalam

Laksana baginda nabi Ibrahim allaihi salam

Ku rak terbakar, takutku hanya kepada Tuhan bukan ke akar

Aku bukan sperti mereka burung dalam sangkar

Teriak lama lantang tetapi kau kurang pakar

Terdidik sopan santun siapa yang perlu belajar?

Kau atau aku? flow satu warna dengan rima yang membeku

Siapa lebih lihay buat mata terpaku

Khusus padamu diriku tak tekukkan siku

Ooh dorang pandang enteng

Kacang-kacang saja mo

Sembunyi di balik benteng

Ohh cuma brani gangbeng

Tiga orang bencong oh

Harga diri dapa banting

More From Al Zabran

See alllogo

You May Like