Dalam dingin subuh hatiku terusik
Kenang nasib diri di rantauan
Bergema takbir raya menitis air mata
Terbayang suasana permai desa
Rindu hati ini inginku kembali
Pada ayah bonda dan saudara
Tetapi aku harus mencari rezeki
Membela nasib kita bersama
Yah, sebak menyapa mata berkaca
Menahan hiba, terpaksa ku membara
Hilang separa bara jiwa kerana
Nostalgia menghujani kerinduan kedasar
Hati yang pasrah, hari yang dingin
Menggigil kedengaran di nada suara
Sesaat takbir tumpahnya air mata
Terukir senyuman, hanya
Hanya ku sampaikan doa dan kiriman tulus ikhlas
Dari jauh kupohonkan ampun maaf
Jangan sedih pagi ini tak dapat kita bersama
Meraikan aidil fitri yang mulia
Restu ayah bonda kuharap selalu
Hingga aku pulang kepadamu
Dan, sesaat ini telapak tangan diangkat
Selangkah telapak kaki mencari berkat
Rezeki yang tidak salah alamat
Demi sedarah ku tenang melihat matlamat
Sebelum tamat hayat jadi riwayat
Buat budi suci sehingga tinggal jasad
Dan biar ia berulang
Sampai waktu, aku pulang dan hanya
Hanya ku sampaikan doa dan kiriman tulus ikhlas
Dari jauh kupohonkan ampun maaf
Jangan sedih pagi ini tak dapat kita bersama
Meraikan aidil fitri yang mulia
Restu ayah bonda kuharap selalu
Hingga aku pulang kepadamu