Secawan madu yang kau berikan tapi mengapa
Kau tumpahkan
Kau bangun cinta yang menjanjikan dirimu pula
Yang menghancurkan tega teganya ketulusanku kau balas dengan
Kecuranganmu pandainya engkau bersilat lidah
Cinta bagimu hanyalah senjata semula ku mengagumi
Sikap dan ketulusanmu hingga diriku jatuh cinta
Setelah pintu hatiku telah terbuka ternyata aku
Engkau jadikan hanya koleksi cintamu perih sungguh perih
Tak tertusuk seribu kali
Semula ku mengagumi sikap dan dendam ketulusanmu
Setelah pintu hatiku atiku
Ternyata
Engkau jadikan hanya koleksi cintamu perih sungguh perih
Tak tertusuk seribu kali ku tak mau lagi menunggu