Ha-ah-ah-ah...
Hu-uh-uh-uh...
gu... ragu.. ragu.. ragu.. ragu.. ragu.. ragu.. ragu..
Bimbang ragu...
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga...
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau...
Patah-patah, tangkaiku patah..
Aku tak mau...
Bimbang ragu...
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
(La-la-la-la-la-la-la-la la-la-la-la-la-la-la-la)
Ha.. Ha..
(La-la-la-la-la-la-la-la la-la-la-la-la-la-la-la)
Ha... Ha...
Hanya dia.....
(Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia)
Hanya dia yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai...
Entah apa....
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara...
Oh angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
(Ha-ah-ah-ah)
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga....
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau...
Patah-patah, tangkaiku patah
Aku tak mau...
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
(La-la-la-la-la-la-la-la la-la-la-la-la-la-la-la)
Ha.. Ha..
(La-la-la-la-la-la-la-la la-la-la-la-la-la-la-la)
Ha... Ha...
Hanya dia...
(Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia)
Hanya dia yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai...
Entah apa...
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara...
Oh angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
(Ha-ah-ah-ah)
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ha-ah-ah-ah
Ha-ah-ah-ah
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti