Seumur hidup aku ini yang pertama 
Pintu hatiku diketuk oleh dua wanita 
Punyai ciri selama ini kucari 
Berbeza wajah ayunya tetap asli 
Sungguh ku merasa resah 
Untuk menilai sesuatu yang indah 
Namun ku ada pepatah 
Yang aku gubah 
Di sana hanyalah menanti 
Sampai bila pun ku tak pasti 
Bertanya kabar melalui tinta 
Jarang sekali bertemu muka 
Namun kutahu dia setia 
Dan di sini tetap menunggu 
Berada jelas di mataku 
Kasih tak luah terhadap aku 
Sanggup menunggu kata putusku 
Sayang ketabahanmu menawanku