Di kamar ini aku dilahirkan 
Di balai bambu buah tangan bapakku 
Di rumah ini aku dibesarkan 
Dibelai mesra lentik jari ibu 
Nama dusunku ujung aspal pondok gede 
Rimbun dan anggun ramah senyum 
penghuni dusun 
  Kambing sembilan motor tiga bapak punya 
Ladang yang luas habis sudah 
sebagai gantinya 
Sampai saat tanah moyangku 
Tersentuh sebuah rencana 
dari serakahnya kota 
Terlihat murung wajah pribumi 
Terdengar langkah hewan bernyanyi 
Di depan masjid 
samping rumah wakil pak lurah 
Tempat dulu kami bermain 
mengisi cerahnya hari 
Namun sebentar lagi 
angkuh tembok pabrik berdiri 
Satu persatu sahabat pergi 
dan tak akan pernah kembali 
Sampai saat tanah moyangku 
Tersentuh sebuah rencana 
dari serakahnya kota 
Terlihat murung wajah pribumi 
Terdengar langkah hewan bernyanyi