Bolehkah aku berteduh
Dibawah pohon jiwamu
Menikmati semilir hakikat
Dibawah rindangnya dzikir
Menikmati buah buahmu
Yang segar ranum dan memabukkan
Bolehkah aku menetap
Dibalik pejaman matamu
Menikmati dinginnya mata airmu
Yang tak pernah berhenti jatuh
Ku bawa pulang dan kusimpan
Dikemaraunya mataku
Bolehkah aku berteduh
Dibawah pohon jiwamu
Menikmati semilir hakikat
Dibawah rindangnya dzikir
Menikmati buah buahmu
Yang segar ranum dan memabukkan
Bolehkah aku menetap
Dibalik pejaman matamu
Menikmati dinginnya mata airmu
Yang tak pernah berhenti jatuh
Ku bawa pulang dan kusimpan
Dikemaraunya mataku
Bolehkan aku (Bolehkah aku menetap)
(Dibalik pejaman matamu)
Bolehkah aku (Menikmati dinginnya mata airmu)
Bolehkah aku (Yang tak pernah berhenti jatuh)
(Ku bawa pulang dan kusimpan)
(Dikemaraunya mataku)
Bolehkah aku menetap
Dibalik pejaman matamu
Menikmati dinginnya mata airmu
Yang tak pernah berhenti jatuh
Ku bawa pulang dan kusimpan
Dikemaraunya mataku
Dikemaraunya mataku