Dua jam berlalu, setelah janjimu,
Ku masih menunggu… dan itulah jawabanmu.
Orang yang berlalu, awan di atasku
Menertawakan semua kebodohanku
Semua begitu mudah,
namun entah, sangat susah,
Untukku berjalan melanjutkan,
dalam realita
Tak bisa aku percaya,
benar, tak ingin percaya,
Pasti di hatimu, terlihat diriku,
seorang badut belaka?
Ah, berputar, berputar,
dan ku lelah berputar,
Ah, nafasku, nafasku telah habis.
Ya, inilah, inilah akhir sedih takdirku,
Aku tak jua mampu ‘tuk menggapaimu.
Bumi di bawahku, berputar denganku
Tanpa ia tahu, berputarlah terus
Sedetik terpana, nafasku tercekat,
Lidahku pun kelu, ku berdiri membeku.
Inilah kebetulannya,
dan juga takdir yang nyata,
Semuanya lebih baik
dengan ketidaktahuanku.
Kurasakan di kulitku,
hangat terpancar darimu,
Semua senyummu, semua gesturmu,
meretakkanku pecah tanpa kira
Ah, berputar, berputar,
dan ku lelah berputar,
(Ah, berputar, berputar,
dan ku lelah berputar)
Ah, nafasku, nafasku,
nafasku t’lah berhenti
(Ah, nafasku, nafasku,
nafasku t’lah berhenti)
Ah, semua, semua, semua kan berubah,
Ah, ku takut, terhadap ide maya.
Yah, cukuplah, ku berhenti,
takkan menunggumu,
Kecuali ku ingin diriku tuk runtuh
Ah, berputar, berputar,
dan ku lelah berputar
Ah, nafasku, nafasku,
nafasku t’lah berhenti
Ya, akulah, akulah
badut yang kau inginkan
Perintahkan aku sesuai