terlanjur ku telan nasi

yang kau hidangkan

terlanjur ku reguk air

yang kau suguhkan

tapi mengapa mengapa

tawarkan pisau paadaku

lalu teganya

kau meminta meminta

meminta meminta jantungku

kau lepas noda hitam

seumur hidupku

sirami jiwaku dengan

air surgawi

tapi mengapa mengapa

kau gali tanah kuburku

lalu teganya

kau campakkan campakkan

campakkan campakkan diriku

untuk apa tali perahu kau lepaskan

pabila memang tiada ingin berlayar

untuk apa istana indah kau berikan

pabila memang jadi keranda untukku

aku takut dirimu siapa siapa siapa siapa

sedangkan mulut hatimu tak pernah satu

terlanjur ku telan nasi

yang kau hidangkan

terlanjur ku reguk air

yang kau suguhkan

tapi mengapa mengapa

tawarkan pisau paadaku

lalu teganya

kau meminta meminta

meminta meminta jantungku

untuk apa tali perahu kau lepaskan

pabila memang tiada ingin berlayar

untuk apa istana indah kau berikan

pabila memang jadi keranda untukku

aku takut dirimusiapa siapa siapa siapa

sedangkan mulut hatimutak pernah satu

kau lepas noda hitam

seumur hidupku

sirami jiwaku dengan

air surgawi

tapi mengapa mengapa

kau gali tanah kuburku

lalu teganya

kau campakkan campakkan

campakkan campakkan diriku

diriku

diriku