Hati bumi
Merentas laris masa
Pindahnya berkuasa
Bilang akan tersumput ke bumi
Asalnya bukan dari Dewata
Biarpun acak kali di langit biru
Berhias emas serta permata
Kilawang yang membuta dia keliru
Pemperdaya geri berseni
Helahnya bersemi
Terselindung sepibal wadah yang berseri
Sempunah pekerti setiap persegi
Maka ramai epikannya pembergezetki
Punya busana, adwana, istana semesta
Semalam sekitar orkestra berpesta
Dikenali dari kota hingga desa
Mahkotanya pasu namun kendali selesa
Dia kecanduan
Terisakannya madu
Di dalam terapun
Dia gayang keliru
Tangan hidupnya di karangan
Terbangnya di awangan
Hanya mampu diperhatikan ini
Merentas laris masa
Tindaknya berkuasa
Bilang akan tersumput ke bumi
Dipecah sunyi
Negarnya rio
Diri terbukti ada dalam video
Personaliti
Kerabat fero
Pasak teliti
Kerat manifesto
Simpati
Empati
Dimati dalam hatmi
Simpanan teman mati
Ditempatkan di peranti
Hanya mampu perhatini
Dinasti maluk sakti
Meneruskan beraksi
Dan menalut bimang sakti
Angan
Bersanding dalam hayalan
Berdampingkan perawan
Hidup jadi pujaan
Dia kecanduan
Dia kecanduan
Terisakannya madu
Di dalam terang
Dia gayap terliru
Angan
Hidupnya di karyangan
Terbangnya di awangan
Hanya mampu diperhatikan ini
Dan kepala yang sekutu dan sekufu
Bersepupu kenyang hingga cucu punya cucu
Tak setuju dan sebulu
Dia meluru dan melutut
Tak senanglah cucu punya cucu
Diam sedar
Dibenar gusar
Apa yang dilamun sejenakian pudar
Masa dikejar
Tak dapat putar
Lain nama awak tak sama tak bertukar
Asalnya bukan dari Dewata
Biar pengacap kali di langit biru
Rias emas serta permata
Kelawaknya membuta
Dia keliru
Dia kecanduan
Terisakannya madu
Di dalam terang
Dia gayap terliru
Angan
Hidupnya di karyangan
Terbangnya di awangan
Hanya mampu diperhatikan ini
Meruntas laris masa
Indahnya berpuasa
Bila kekalkan segitiga bumi