Engkau bagai air yang jernih
Di dalam bekas yang berdebu
Zahirnya kotoran itu terlihat
Kesucian terlindung jua
Cinta bukan hanya di mata
Cinta hadir di dalam jiwa
Biarlah salah di mata mereka
Biar perbezaan terlihat antara kita
Oh Nabila...
Lambang cinta yang telah layu
Hingga kini oh Nabila
Harapan agar kau mengerti
Kepada mu puteri
Kusanjung tinggi
Lagu untuk Nabila
Aku ciptakan
Bila mata terpejam lena
Ku utuskan bayu yang bertiup
Menyatakan cinta untuk Nabila
Saat kita berpisah
Kau pegang erat tanganku
Sepertinya tak merelakan kepergianku
Untuk meninggalkanmu
Dermaga saksi bisu
Waktu ku kucup keningmu
Perlahan kau lepaskan pegangan tanganku
Aku lihat kau menangis...
Lambaian tanganmu
Masih ku ingat selalu
Itu yang terakhir
Ku melihat dirimu
Sudah sering kau kirim surat
Namun tak pernah aku jawab
Lalu ku kirimkan undangan
Agar kau tak berharap
Bukannya aku tak tega
Bukan pula aku tak cinta
Kerana orang tua
Yang tak merestui cinta kita
Aku rela hidup dengan mu
Demi bahagia...
Hanya Tuhan bisa memisahkan kita
Di jaga dan lena kukuntum kerinduanku
Untuk mempersembah sayang padamu
Keharuman bunga tak seharumnya cintaku
Istimewa untuk sunting jiwamu
Bermula pandang pertama
Kau utuskan senyum mesra
Aku ingin seribu tahun lagi
Bersamamu...
Oh kekasihmu ini akan merasa gembira
Andai dapat bersama untuk selama lamanya
Hanya untuk menyayangimu
Hanya untuk bercinta lagi
Andai engkau berduka
Aku yang pertama di sisi
Andai engkau bahagia
Akukan terus
Berdoa semoga suatu masa
Pintu hatimu kan terbuka
Dan kita akan kembali
Bercinta lagi
Aku akan kembali
Walau jalan berliku
Kernaku kekasihmu
Hingga ke akhir hayat
Itukah dia kekasih yang pernah berjanji
Memberi cinta untukmu sepenuh hati
Ia akan menyesal suatu hari nanti
Apabila ia mengetahui
Kekasihmu ini ingin kembali