Di dalam gerimis
Penuh rahmat, dia tersentuh
Cendawan alpa,
Sesegar pagi, yg permai damaikan
Tunggul di pinggir rimba
Lantas mendambarkan
Kisah sempurna Dari jiwa Bakal Surinya
Di dalam kelambu
Menunggumu, dia kesali
Hilang bayangan
Pedoman, ikhtiar dan arah
Persis si buta mendambakan
Hidup sedehana,
Menjamahi Hari hari Mimpi Mimpinya..
Sendiri meratapi
Sekalungan sengsara
Dan menelan sisa
Pahit maung madah punjangga
Terbukti kasih
Yg hanya serampang berbisa
Mengukir Gerigis besi kaca
Dan pawaka
Tak tersedar menyeresapi
ke pusar keinsanan
Membibitkan titis titis
sepekat warna darah dan dosa
Tak tersedar menyeresapi
ke pusar keinsanan
Membibitkan titis titis
sepekat warna darah dan dosa
Oh Sendiri meratapi
Sekalungan sengsara
Dan menelan sisa
Pahit maung madah punjangga
Terbukti kasih
Yg hanya serampang berbisa
Mengukir Gerigis besi kaca
Dan pawaka
Tak tersedar menyeresapi
ke pusar keinsanan
Membibitkan titis titis
sepekat warna darah dan dosa
Tak tersedar menyeresapi
ke pusar keinsanan
Membibitkan titis titis
sepekat warna darah dan dosa