Kasih, apa kabar
Baik
Setelah ku pikir pikir,
Aku tetap memilih dia
Karena dia lebih lembut,
Darimu, Maafkan
Bagai bencana
Yang melanda
Setelah ku dengar
Keputusanmu
Kejam
Payung hitam, yang menjadi saksi
Setiap hari, diriku menanti
Tak perduli hujan turun
Petir menghalangi
Ku tetap bertahan
Walau air hujan,
Memba sahi badan
Tapi kini, setelah kau kembali
Sikapmu sungguh, menyakitkan hati
Mengapa baru sekarang
Aku kau banding bandingkan
Dengan wanita
Yang baru kau cinta, kejam
Sungguh begitu mudahnya
Kau memutuskan cinta
Hanya dengan satu kata
Kata maaf saja
Walaupun cuma dua gram
Cincin yang engkau ikatkan
Tapi nantinya diriku
Akan jadi hinaan
Akan jadi cemoohan
Ocehan orang
Apakah seorang wanita
Lahir ke dunia
Hanya untuk dijadikan
Bahan perbandingan
Payung hitam, yang menjadi saksi
Setiap hari, diriku menanti
Tak perduli hujan turun
Petir menghalangi
Ku tetap berta han
Walau air hujan,
Membasahi badan
Sungguh begitu mudahnya
Kau memutuskan cinta
Hanya dengan satu kata
Kata maaf saja
Walaupun cuma dua gram
Cincin yang engkau ikatkan
Tapi nantinya diriku
Akan jadi hinaan
Akan jadi cemoohan
Ocehan orang
Apakah seorang wanita
Lahir ke dunia
Hanya untuk dijadikan
Bahan perbandingan
Tapi kini, setelah kau kembali
Sikapmu sungguh, menyakitkan hati
Mengapa baru sekarang
Aku kau banding bandingkan
Dengan wanita
Yang baru kau cinta, kejam
Kejam.. Ke jam
Kejam.. Ke jam