Tunggu punya tunggu,

Tunggu bulan tak timbul-timbul,

Resah gelisah,

Dimana dia...

Ku tertanya-tanya,

Apakah mungkin terlupa,

Janji kita...

Tak sabarnya aku,

Menyarung sepatu,

Aku pandu laju,

Ingin jumpa denganmu...

Senyum di pagi hari,

Berdebar rasa hati,

Ku bertemu lagi,

Si jantung hati...

Mengapa,

Kaki terketar-ketar,

Walau biasa,

Bertentangan mata,

Dalam hati,

Tak siapa tahu...

Tunggu punya tunggu,

Tunggu bulan tak timbul-timbul,

Resah gelisah,

Dimana dia...

Ku tertanya-tanya,

Apakah mungkin terlupa,

Janji kita...

Kala bila bersama,

Bulan jatuh ke riba,

Tak pernah ku jemu,

Oh..merindukanmu...

Mengapa,

Kaki terketar-ketar,

Walau biasa,

Bertentangan mata,

Dalam hati,

Tak siapa tahu...

Tunggu punya tunggu,

Tunggu bulan tak timbul-timbul,

Resah gelisah,

Dimana dia...

Ku tertanya-tanya,

Apakah mungkin terlupa,

Janji kita...

Tunggu punya tunggu,

Tunggu bulan tak timbul-timbul,

Resah gelisah,

Dimana dia...

Ku tertanya-tanya,

Apakah mungkin terlupa,

Janji kita...

Mama bilang jangan suka iri hati...

Mama bilang jangan selalu hidung tinggi...

Mama kata hidup bagaikan pelangi...

Mama kata tunggu sampai akhir detik lagu ini...