Ketika ku datang ke sudut kapital urban
Aku lihat sisa hutan jadi perumahan
Dilanjutkan pembangunan banyak pertokoan
Tuk menunjang kebutuhan pantas kehidupan
Stasiun kereta, jalan tol, dan jembatan, perjalanan panjang untuk para karyawan
Buruh pembangunan dan juga pabrik pakaian
Kerja keras, keringatnya sampai kehabisan
Bos, bos, bos, lancar sekali jalannya, infrastruktur dibangun demi kekayaannya
Bos, bos, bos, pintar benar politiknya
Rakyat pun dihipnotis, merasa lumrah hidupnya
Ada benteng besar yang tak tampak fisiknya
Melindungi bos kaya, penguasa, dan kolega
Gerbangnya terbuka seakan baik bentuknya
Padahal hanya siasat kontrol manusia (Pinter bener dah ah)
Bos, bos, bos, lancar sekali jalannya, infrastruktur dibangun demi kekayaannya
Bos, bos, bos, pintar benar politiknya
Rakyat pun dihipnotis, merasa lumrah hidupnya
Keputusan ada di tangan kita, apapun pilihannya itu terserah saja
Perjuangan ada di tangan kita, bagaimana caranya itu pun semampunya
Kehidupan ada di tangan kita, bagaimana jalannya itu kan bebas saja
Kehancuran ada di tangan kita
Siapa yang dihancurkan, diri sendiri atau mereka
Siapa yang dihancurkan, diri sendiri atau mereka
Siapa yang dihancurkan, diri sendiri atau mereka